Ramadhan

Niat dan Doa Berbuka Puasa Ramadhan beserta Artinya

niat puasa ramadhan

Siapa yang sudah rindu dengan suasana Ramadhan? Makan sahur bersama keluarga sambil mengucapkan niat puasa, berpuasa, lalu buka puasa dengan beragam minuman manis yang menyegarkan, dan menutup hari dengan ibadah shalat Tarawih. Sungguh rutinitas yang menyenangkan dan patut ditunggu-tunggu kedatangannya ‘kan, Sahabat?

Kalau bicara soal Ramadhan, ibadah yang paling utama tentu saja puasa Ramadhan. Selama satu bulan penuh lamanya kita menahan diri dari haus dan lapar serta godaan lain yang dapat membatalkan. Hanya makan dan minum pada waktu sahur dan berbuka.

Berhubung Ramadhan sudah dekat, ada hal penting yang perlu kami bahas. Sebab kedua hal ini tak akan lepas dilafalkan setiap hari saat puasa. Hal itu adalah niat dan doa berbuka puasa. Hari-hari menjelang Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk kita kembali menyegarkan ingatan terkait niat dan doa berbuka puasa.

Namun, sebelum memasuki pembahasan niat dan doa buka puasa, kami akan membahas sedikit beberapa hal tentang puasa.

Pengertian Puasa

(Gambar: Freepik/8photo)

Puasa adalah kegiatan dimana seseorang menahan diri dari makan, minum, perilaku buruk, dan semua hal yang dapat membatalkan puasa. Dalam bahasa Arab, puasa disebut shaum atau shiyam. Kedua kata ini merupakan diksi asli yang tercantum dalam perintah kewajiban berpuasa di Al-Qur’an. Menurut buku al-Mu’jam al-Mufahras li Alfadzil Quranil Karim yang ditulis oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi, kata shaum disebut satu kali, sedangkan shiyam disebut delapan kali.

Rinciannya, kata shaum terdapat dalam surat Maryam ayat 26. Sementara shiyam terdapat dalam Surat al-Baqarah ayat 184, 187, 196 (dua kali), an-Nisa ayat 92, al-Maidah ayat 89 dan 95, serta al-Mujadilah ayat 4.

Secara etimologi, baik shaum maupun shiyam terbentuk dari kata صام – يصوم yang berarti imsâk (menahan), shamt (diam tidak bicara), rukûd (diam tidak bergerak), dan wuqûf (berhenti). Maka, secara bahasa kedua kata tersebut memiliki arti meninggalkan atau tidak makan-minum, tidak berbicara, dan tidak melakukan aktivitas apapun.

Meski maknanya sama, namun ada alasan tersendiri mengapa dalam Al-Qur’an kata shiyam lebih banyak digunakan untuk menunjukkan makna aktivitas kewajiban puasa pada Surat al-Baqarahayat 184 dan 187. Ini karena menurut disiplin ilmu shorof atau morfologi Arab, terdapat teori yang mengatakan bentuk kata menunjukkan karakter makna. Kata shaum dalam bahasa Arab terdiri atas tiga kata, sementara shiyam empat kata. Omaka, shiyam mempunyai makna yang lebih mendalam dibanding shaum.

Puasa Ramadhan dan Sejarahnya

(Gambar: Freepik)

Puasa tidak hanya bisa dan boleh dilakukan pada bulan Ramadhan saja, Sahabat. Umat Islam juga dapat melaksanakan puasa di beberapa waktu tertentu yang dinamakan puasa Sunnah. Sementara puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib atau harus dikerjakan. Bahkan, puasa di bulan Ramadhan juga termasuk dalam rukun Islam.

Lantas, kapan puasa dilaksanakan pertama kali dan bagaimana perintahnya? Perintah menjalankan puasa pertama kali turun pada tahun kedua Hijriyah. Waktu itu, Rasulullah SAW baru mendapat perintah dari Allah untuk memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Palestina) ke arah Masjidil Haram di Makkah. Kemudian, turunlah perintah yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah: 183)

Kemudian, Rasulullah SAW pun bersaba mengenai kewajiban melaksanakan puasa Ramadhan. Berikut sabda Rasulullah SAW: “Dari Abu Abdurrahman bin Umar bin Khattab Radiyallahu’anhuna berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam itu ditegakkan atas lima dasar, yaitu: (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang (patut disembah) kecuali Allah, dan bahwasanya Nabi Muhammad SAW itu utusan Allah, (2) mendirikan salat lima waktu, (3) membayar zakat, (4) mengerjakan haji ke Baitullah, dan (5) berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR At-Tirmidzi dan Muslim).

Niat Puasa Ramadhan

(Gambar: Pixabay/Artadya Gumelar)

Nah, setelah membahas pengertian dan sejarahnya, sudah waktunya kita masuk ke pembahasan utama yaitu niat puasa Ramadhan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi).

Bacaan niat puasa adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”

Ada beberapa pendapat mengenai berapa kali niat puasa Ramadhan harus diucapkan. Jumhur ulama mensyariatkan pengulangan niat sesuai dengan jumlah hari. Artinya, niat puasa Ramadhan harus terus dibaca karena ibadah satu hari tak berkaitan dengan ibadah di hari selanjutnya.

Sementara menurut mazhab Maliki dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, disebutkan niat puasa Ramadhan cukup diucapkan hanya sekali. Namun, waktu puasanya harus dilakukan setiap hari seperti puasa Ramadhan.

Doa Buka Puasa

(Gambar: Pixabay/Pictavio)

Ada niat puasa, tentu ada doa buka puasa ya, Sahabat. Terdapat dua macam doa buka puasa yang dinukil dalam keterangan hadits. Menurut HR Bukhari dan Muslim, doa buka puasa yaitu:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

Sedangkan menurut HR Abu Daud, doa buka puasa berbunyi demikian:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah,”

Tidak hanya bunyi doanya yang berbeda, terdapat pula perbedaan tentang waktu membaca doa buka puasa. Sebagian menyatakan doa ini dibaca setelah pertama kali membatalkan puasa dengan kurma, air, dan sebagainya. Ada pula ulama yang menyebut doa ini harus dibaca sebelum berbuka puasa. Sebagian ulama lain tidak menetapkan waktu membaca doa buka puasa.

Itu dia pembahasan kami mengenai niat dan doa buka puasa. Semoga bermanfaat sebagai pengingat bagi Sahabat, mengingat puasa Ramadhan yang sudah sangat dekat waktunya. Ayo, jangan sampai terlewat membaca niat serta doa buka puasa saat menjalani ibadah puasa Ramadhan nanti, ya!

Sahabat, nantikan terus artikel menarik lainnya yang akan kami hadirkan di sini, ya.

Baca juga : Selain Koteka, Kenali Pakaian Adat Papua Lain yang Memiliki Ciri Khas

Referensi:
https://www.gramedia.com/literasi/doa-dan-niat-berbuka-puasa/
https://www.gramedia.com/best-seller/rukun-puasa/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6031012/doa-niat-puasa-ramadan-dan-buka-puasanya-kapan-dibaca