Kisah Pedalaman

Suku Pedalaman yang Masih Sangat Terasing di Indonesia

suku pedalaman

Indonesia memiliki wilayah yang amat luas dan dihuni lebih dari seribu suku. Suku-suku ini tersebar di berbagai penjuru dan memiliki budaya serta cara hidup masing-masing. Tidak semuanya sudah menjalani kehidupan yang modern dengan smartphone dalam genggaman. Beberapa suku di Indonesia tinggal begitu jauh di pedalaman, tak terjangkau oleh seluruh gaya hidup modern.

Kehadiran mereka bukan mitos, Sahabat. Namun, memang banyak dari mereka yang benar-benar mengasingkan diri hingga ke pelosok hutan dan hampir tak pernah berjumpa dengan manusia di luar anggota sukunya. Mereka pun biasanya hidup dengan mengandalkan apa yang disediakan oleh alam.

Sahabat penasaran tidak dengan suku-suku pedalaman yang masih terasing ini? Di artikel ini, kami akan mencoba membahas beberapa di antaranya. Mari kita kenali mereka lewat artikel ini!

Suku Baduy Dalam

suku baduy dalam

(Gambar: bantenwisata.com)

Nama suku yang satu ini pasti sudah cukup familiar di telinga Sahabat. Suku Badui atau Kanekes, khususnya Baduy dalam, termasuk ke dalam golongan suku pedalaman di Indonesia. Mereka menolak segala pengaruh dari luar dan memilih untuk meneruskan kehidupan dengan cara mereka. Suku yang tinggal di daerah Banten ini tak menerima modernisasi. Masyarakatnya mengandalkan mata pencaharian yang bersumber dari alam.

Suku Mante

suku mante

(Gambar: museumnusantara.com)

Keberadaan suku pedalaman yang satu ini terbilang cukup misterius. Bahkan, suku Mante sudah lama dianggap sebagai legenda sebab keberadaan mereka yang tak bisa diketahui secara pasti. Dikatakan, suku ini menghuni area hutan terdalam di Aceh. Tidak banyak yang diketahui soal suku Mante, namun suku ini disebut memiliki ukuran tubuh yang kecil atau kerdil.

Suku Samin

suku samin

(Gambar: Instagram/@fubuki_aida)

Meski sebagian besar penduduk pulau Jawa sudah menerapkan gaya hidup modern, suku ini menjadi salah satu pengecualian. Mereka tinggal di daerah Blora, Pati, serta sebagian daerah Bojonegoro. Suku Samin menjalankan hidup yang sederhana di sekitar pegunungan Kendeng. Suku Samin menolak uluran tangan pemerintah. Dipercaya sikap ini diambil karena pendahulunya, Samin Surosinteko, yang menentang kapitalisme dan materialisme Belanda. 

Ada ciri khusus yang bisa diamati dari suku Sami, yaitu terkait pakaian. Laki-laki biasanya mengenakan pakaian berupa baju lengan panjang tanpa kerah yang berwarna hitam, sedangkan wanitanya mengenakan kebaya. Mereka juga mempunyai larangan untuk menggunakan celana panjang.

Suku Togutil

suku togutil

(Gambar: tni.mil.id)

Coba tebak, Sahabat, darimana asal suku pedalaman yang satu ini? Suku Togutil menghuni hutan Totodogu dan hutan Lolobata di Halmahera, Maluku Utara. Mereka adalah masyarakat yang benar-benar hidup dengan bergatung pada hutan dan alam sekitar. Oh ya, eksistensi suku ini dikabarkan berada di ambang kepunahan karena maraknya aktivitas pertambangan di dekat tempat hidup mereka.

Satu penyataan lagi tentang suku ini, jika Sahabat berkesempatan berjumpa dengan mereka. Jangan panggil mereka dengan sebutan Togutil sebab menurut mereka nama Togutil memiliki konotasi yang negatif dan dianggap menunjukkan keterbelakangan mereka.

Suku Kajang

suku kajang

(Gambar: travelingyuk.com)

Tidak hanya mendapat label sebagai salah satu suku terasing di Indonesia, suku Kajang cukup dikenal sebagai suku yang ditakuti. Hal ini karena mereka dikatakan memiliki kekuatan magis yang dahsyat. Mirip dengan suku Samin, suku ini menggunakan pakaian serba hitam. Beberapa kalangan dari suku ini dikatakan telah semakin terbuka dengan hidup perkotaan. Namun beberapa lagi benar-benar masih mempertahankan cara hidup mereka yang benar-benar khas suku pedalaman.

Suku Korowai

suku korowai

(Gambar: pesonaindo.com)

Kalau Sahabat ingat, kami sudah sempat membahas sedikit tentang suku ini dalam salah satu artikel kami. Suku yang menghuni pedalaman hutan-hutan Papua ini dikenal dengan tempat tinggal mereka yang berupa rumah di atas pohon. Salah satu jenis rumah mereka bahkan terletak amat tinggi sekitar 50 hingga 100 meter di atas tanah.

Tidak hanya itu, Sahabat. Mereka juga dikenal sebagai salah satu suku yang paling terasing. Masyarakat suku Korowai tidak mengenal serta tidak memakai pakaian apapun. Mereka juga tidak menggunakan koteka.

Suku Polahi

suku polahi

(Gambar: boombastis.com)

Sahabat mungkin sama sekali belum pernah mendengar nama suku ini disebut-sebut. Wajar, karena suku pedalaman yang berasal dari daerah Gorontalo ini memang bisa dibilang sangat terasing. Sama seperti suku Korowai, suku Polahi juga tidak mengenal pakaian. Mereka tinggal di dalam hutan-hutan Boliyohato dan hidup dengan cara berburu. Mereka juga kabarnya tak mengenal hari lho, Sahabat. Ada pula catatan yang menyatakan mereka tak mengenal kepercayaan.

Suku Anak Dalam

suku anak dalam

(Gambar: b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id)

Suku terakhir yang kami bahas dalam artikel ini adalah suku anak dalam. Suku Anak Dalam juga dikenal dengan nama Kubu. Mereka mendiami pedalaman hutan di Provinsi Jambi, pulau Sumatera. Mereka menerapkan cara hidup nomaden atau berpindah-pindah. Selain itu, dikatakan bahwa mereka memeluk kepercayaan yang kuno, yaitu menyembah roh leluhur.

Itu dia beberapa contoh suku pedalaman di Indonesia yang hidupnya tidak tersentuh modernitas. Meski hanya mengandalkan alam, mereka tetap bisa mencukupi kehidupan mereka sehari-hari dan melestarikan keberadaan suku mereka. 

Kami akan membahas tema yang tak kalah menarik di artikel selanjutnya. Jangan sampai terlewat ya, Sahabat!

Baca juga : Selain Koteka, Kenali Pakaian Adat Papua Lain yang Memiliki Ciri Khas

Mari bantu ekonomi warga pedalaman papua dengan klik tombol di bawah!

Referensi:
https://www.shopback.co.id/katashopback/8-suku-pedalaman-indonesia-yang-masih-terasing-dan-nyaris-punah
https://nasional.sindonews.com/berita/1381168/15/suku-suku-pedalaman-indonesia-yang-menolak-modernisasi-siapa-saja-mereka