Pendidikan

Kenali 7 Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Fungsinya

pakaian adat sumatera barat

Sumatera Barat tidak hanya punya rendang yang terkenal sedap serta tari piring yang selalu menarik mata. Seperti daerah lainnya, Sumatera Barat juga memiliki pakaian adat yang indah dan memiliki fungsi masing-masing.

Secara umum, pakaian adat Sumatera Barat memiliki warna yang cerah dan mencolok. Biasanya menggunakan corak emas untuk memberi kesan mewah. Sementara kain yang digunakan biasanya adalah kain tenun. Unsur selain warna dan jenis kain biasanya disesuaikan dengan fungsi serta makna yang hendak dibawa oleh pakaian tersebut.

Berikut kami akan mengajak Sahabat untuk mencari tahu ragam pakaian adat Sumatera Barat yang memesona beserta aksesori yang melengkapinya, sekaligus mempelajari fungsi dan makna yang terkandung dalam pakaian-pakaian itu. Simak ya, Sahabat.

1.Pakaian Pengantin

pakaian pengantin
(Gambar: Wikipedia.com)

Dari namanya saja, Sahabat pasti sudah terbayang, kan apa fungsi pakaian adat Sumatera Barat yang satu ini?

Benar, sesuai dengan namanya, ini adalah pakaian yang dikenakan oleh pengantin baik laki-laki ataupun perempuan. Mungkin Sahabat sudah pernah menghadiri pernikahan di mana kedua pengantin mengusung adat Sumatera Barat sehingga pakaian yang dipakai pun sesuai dengan adat Sumatera Barat.

Ciri khas dari pakaian adat yang satu ini adalah kesannya yang elegan dan mewah dengan banyaknya corak emas yang menghiasi. Biasanya, pakaian pengantin berwarna merah menyala yang pastinya akan membuat yang mengenakan terlihat mencolok di hari bahagianya.

Selain dari segi warna, pakaian pengantin juga terbilang khas karena banyaknya aksesoris yang dipakai, khususnya untuk pengantin wanita. Yang paling khas adalah hiasan kepala atau suntiang. Bentuknya setengah lingkaran dengan rangkaian bersusun dalam jumlah ganjil yang terdiri atas bungo sarunai, bungo gadang, kembang goyang, dan kote-kote.

Hiasan kepala ini terlihat, dan memang dikenal sangat berat. Konon, ini melambangkan beratnya tanggung jawab yang akan dipikul seorang perempuan setelah menikah.

2.Pakaian Penghulu

pakaian penghulu
(Gambar: tambominangkabau.com)

Selain pakaian pengantin, mempelai pria punya satu pilihan lagi untuk digunakan saat menikah, yaitu pakaian penghulu.

Sebenarnya, sih, pakaian penghulu ini dulunya hanya boleh dikenakan oleh pemangku adat, seperti kepala suku.Tak sembarang orang bisa mengenakannya karena ada tata cara tertentu yang harus dipatuhi seseorang untuk bisa memakai pakaian penghulu. Namun, kini sudah bisa digunakan pula untuk acara pernikahan atau acara resmi lainnya.

Bila pakaian pengantin didominasi warna merah dan emas, pakaian penghulu ini menggunakan warna dominan hitam untuk melambangkan ketegasan dan kepemimpinan. 

Selain itu, pakaian ini juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris seperti destar, sarawa, sasampiang, sandang, keris, dan tongkat. Destar adalah penutup kepala, sementara sasampiang adalah kain songket yang dikenakan di bahu dengan cara menyilang.

3.Bundo Kanduang

bundo kanduang
(Gambar: seringjalan.com)

Pakaian adat Sumatera Barat yang satu ini memiliki nama lain yaitu Limpapeh Rumah Nan Gadang yang artinya penyangga rumah gadang. Jika dilihat, hiasan kepala yang digunakan memang menyerupai rumah gadang.

Ada makna yang mendalam dibalik nama itu lho, Sahabat. Nama itu diberikan sebagai penghormatan bagi wanita yang sudah menikah sebagai simbol kebesaran perempuan dalam keluarga. Para perempuan atau ibu dianggap sebagai tiang yang menyangga rumah, di mana apabila tiang tersebut rusak, hancur, atau patah, maka bangunan pun akan runtuh.

Perlu diketahui, orang Minangkabau memang terkenal dengan budaya matrilineal, yaitu memandang hubungan kekerabatan dari garis ibu. Oleh karena itu, posisi perempuan pun dianggap tinggi oleh orang Minangkabau.

Selain hiasan kepala yang menyerupai rumah gadang, desain atau pola yang menghiasi pakaiannya biasanya berbeda-beda. 

4.Baju Batusangkar

baju batusangkar
(Gambar: karyapemuda.com)

Pakaian adat Sumatera Barat yang selanjutnya adalah baju batusangkar. Tidak kalah mempesona dibanding pakaian adat yang lainnya, baju ini dihiasi sulaman berwarna emas di bagian tangan dan leher atau kerahnya.

Pemakaiannya dilengkapi dengan songket. Bagi pria, kain songket akan ditenunkan di sekeliling tubuh, dikenakan di atas celana panjang.

Pakaian adat ini pun memiliki hiasan atau penutup kepala yang bentuknya khas. Penutup kepala ini diberi nama saluak.

5.Baju Batabue

baju batabue
(Gambar: taldebrooklyn.com)

Dalam bahasa Sumatera Barat, baju batabue artinya baju bertabur. Seperti namanya, pakaian adat yang satu ini bertabur benang emas yang menjadi simbol kekayaan alam Sumatera Barat.

Bentuk baju batabue menyerupai baju kurung dengan lengan panjang dan terkesan longgar sehingga tidak membentuk lekuk tubuh wanita. Untuk warnanya, biasanya terdapat warna merah, biru, lembayung, dan hitam. Meskipun seluruh warna akan memancarkan pesonanya tersendiri, warna gelap akan memberi kesan yang lebih indah, Sahabat. Ini karena warna gelap akan membuat benang emasnya terlihat berkilauan dan memberikan kesan elegan.

Selain itu, pakaian adat ini pun dilengkapi dengan berbagai pernak-pernik yang menambah kecantikan pemakainya. Di tepi leher dan lengan, biasanya terdapat hiasan bernama minsie. Minsie merupakan sulaman yang menjadi simbol kewajiban wanita Minang untuk taat pada batas-batas yang ada.

6.Lambak

lambak
(Gambar: infosumbar.net)

Lambak atau sarung, pakaian adat yang satu ini merupakan bagian dari limpapeh rumah nan gadang. Lambak berupa kain songket dengan warna yang disesuaikan dengan warna atasan yang dikenakan.

Untuk mengenakannya, terdapat susunan tertentu yang biasanya berbeda-beda di tiap daerah, menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakatnya. Ada yang menampilkan belahan kain di bagian samping, depan, maupun belakang. Ada pula yang mengenakan dengan cara menyusunnya ke belakang.

Saat seorang wanita mengenakan lambak, maka keanggunan dan keelokan akan terpancar dari dirinya.

7.Keris

keris
(Gambar: wadaya.rey1024.com)

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, pakaian adat Sumatera Barat dilengkapi dengan berbagai aksesori yang tak kalah indah bila dibandingkan dengan pakaiannya. Salah satu aksesori yang biasa digunakan adalah keris.

Keris biasanya dipadukan dengan baju penghulu yang dikenakan oleh pria. Senjata tradisional ini melambangkan kesabaran, tidak mudah emosi, rasional, dan memikirkan segalanya demi kebaikan. Ada beberapa yang mengenakan keris dengan cara disalipkan di pinggang, namun ada juga yang menggenggamnya.

Nah, tuntas juga pembahasan mengenai pakaian adat Sumatera Barat. Sebenarnya, Sahabat, masih banyak bagian dari pakaian adat serta aksesori yang belum masuk ke dalam bahasan. Kami akan menyajikannya pada Sahabat di lain kesempatan.

Jangan lewatkan artikel-artikel menarik lain tentang pedalaman yang akan hadir di sini ya, Sahabat!

Baca juga : Selain Koteka, Kenali Pakaian Adat Papua Lain yang Memiliki Ciri Khas

Mari bantu ekonomi warga pedalaman papua dengan klik tombol di bawah!

Referensi:

https://regional.kompas.com/read/2022/12/05/184924278/3-pakaian-adat-minangkabau-sumatera-barat-dan-ciri-khasnya?page=all
https://www.gramedia.com/literasi/pakaian-adat-sumatera-barat/#b_Lambak_atau_Sarung
https://www.orami.co.id/magazine/pakaian-adat-sumatera-barat