Kesehatan

Tumor Otak : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

tumor otak

Tumor otak. Mendengar namanya saja sudah membuat takut ya, Sahabat. Meski tak semua kasus tumor otak ganas, tetap saja penyakit ini terbilang mengerikan sebab menyerang organ yang menjadi pusat kontrol tubuh kita.

Secara definisi, tumor otak merupakan sebuah kondisi di mana sel-sel abnormal tumbuh secara tak wajar dan tak terkendali di dalam atau sekitar otak. Tingkatan penyakit tumor otak terdiri atas 1-4, dimana 1-2 termasuk tumor jinak dan 3-4 termasuk tumor ganas yang berpotensi menjadi kanker. Munculnya pun bisa dari jaringan otak sendiri (tumor otak primer) atau dari kanker yang semula ada di organ lain kemudian menyebar (tumor otak sekunder). 

Bagaimana seseorang bisa terkena tumor otak? Apa saja gejalanya? Pengobatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Pada pembahasan kali ini, kami akan mengupas soal penyakit tumor otak. Bukan untuk membuat ngeri, tapi agar kita berhati-hati dan menjauhkan hal-hal yang dapat menyebabkan seseorang terkena tumor otak. Simak ya, Sahabat.

Gejala Tumor Otak

(Gambar: Pixabay/Gerd Altmann)

Gejala tumor otak dapat berbeda-beda karena pengaruh beberapa hal seperti ukuran, lokasi, dan kecepatan pertumbuhan tumor tersebut. Bahkan ada kemungkinan tumor otak tidak menampakkan gejala apapun apabila tumbuh secara perlahan.

Namun, secara umum ada beberapa gejala yang mungkin muncul pada penderita tumor otak seperti sakit kepala dengan pola yang berubah-ubah, sakit kepala juga terasa semakin sering dan parah. Ada pula gejala mual dan muntah tanpa penyebab yang pasti, merasakan masalah pada pengelihatan, merasa kehilangan sensasi di lengan atau kaki secara bertahap, sulit menjaga keseimbangan, sulit bicara, kejang, mengalami masalah pendengaran, dan merasa sangat lelah.

Tidak hanya gejala secara fisik yang mungkin dirasakan oleh seseorang yang mengidap tumor otak, ada pula gejala seperti bingung ketika menghadapi masalah sehari-hari, sulit membuat keputusan, tidak bisa mengikuti perintah yang biasanya mudah dimengerti, hingga berubahnya kepribadian dan perilaku.

Jenis Tumor Otak

(Gambar: Freepik/rawpixel.com)

Tidak hanya dikelompokkan berdasarkan jinak dan ganasnya, tumor otak juga dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sel-sel yang terlibat. Dalam tulisan ini kami membahas hanya empat di antaranya.

Pertama, neuroma akustik atau yang juga diketahui bernama schwannoma vestibular. Jenis ini termasuk tumor non-kanker dengan pertumbuhan yang cukup lambat atau bahkan tidak bertumbuh sama sekali. Kendati demikian, pada beberapa kasus tumor ini juga bisa bertumbuh dengan cepat dan besar.Tumor tersebut dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan keseimbangan.

Kedua, astrosinoma. Ini merupakan jenis kanker yang terbentuk di otak dan sumsum tulang belakang. Jenis ini dapat menimbulkan gejala seperti kejang, sakit kepala, dan mual.

Ketiga, metastasis otak yang terjadi saat sel kanker menyebar dari tempat asalnya ke otak dan akhirnya menyebar luas di otak. Jenis ini dapat membentuk satu hingga beberapa tumor di otak. Kehadiran metastasis otak memunculkan gejala seperti gangguan pengelihatan, lumpuh, mati rasa, hingga hilang ingatan.

Keempat, glioblastoma yang termasuk tumor ganas dan bisa menyerang otak atau tulang belakang. Tumor jenis ini bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat. Meski bisa terjadi pada semua umur, kebanyakan kasus tumor ini terjadi pada orang lanjut usia.

Penyebab Tumor Otak

(Gambar: Unsplash/Robina Weermeijer)

Sebenarnya, hingga kini sebagian besar tumor otak masih belum bisa diketahui penyebabnya secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang menderita tumor otak.

Pertama, faktor usia. Banyak kasus tumor otak yang terjadi orang tua pada rentang usia 85-89 tahun. Kendati demikian, beberapa jenis tumor otak justru lebih sering diderita oleh anak-anak.

Kedua, paparan radiasi. Beberapa jenis tumor otak tercatat lebih banyak terjadi pada orang yang pernah melaksanakan radioterapi, CT scan, atau rontgen kepala.

Ketiga, riwayat keluarga. Sebagian kecil tumor otak terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga tumor otak. Mempunyai riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang meningkatkan risiko tumor otak juga dapat menjadi faktor risiko tumor otak bagi seseorang.

Pengobatan Tumor Otak

(Gambar: Freepik)

Metode pengobatan tumor otak berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor, yaitu:

  1. Lokasi, ukuran, dan jenis tumor
  2. Jumlah tumor
  3. Usia penderita tumor
  4. Kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan

Namun, secara umum ada beberapa pilihan untuk mengobati tumor otak, yakni operasi otak (kraniotomi), terapi radiasi, radiosurgery (terapi radiasi dengan sinar radiasi yang sangat terfokus), brachytherapy (terapi radiasi namun juga melibatkan prosedur pembedahan), kemoterapi, imunoterapi. Kemudian ada pula terapi yang ditargetkan, shunt (alat seperti pipa tipis yang diletakkan di otak untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal), obat-obatan seperti manitol dan kortikosteroid, serta perawatan paliatif. 

Para dokter biasanya menerapkan kombinasi perawatan dari pilihan yang ada di atas. Namun, terapi radiasi umumnya tidak digunakan pada penderita berusia anak-anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun. Hal ini dikarenakan khawatir perkembangan normal otak anak menjadi terhambat akibat terapi radiasi tersebut. 

Itu dia pembahasan mengenai penyakit tumor otak, Sahabat. Semoga kita dan orang-orang di sekitar kita senantiasa diberi kesehatan dan terhindar dari penyakit ini, ya.

Masih ada artikel menarik lain baik tentang kesehatan ataupun bidang lain yang akan kami hadirkan. Sampai jumpa di artikel lainnya ya, Sahabat! Jangan sampai ketinggalan.

Baca juga: Apa Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk?

Referensi:
https://www.halodoc.com/kesehatan/tumor-otak
https://health.kompas.com/read/2022/08/01/180000268/4-jenis-tumor-otak-dari-ringan-hingga-ganas?page=all#page2
https://www.alodokter.com/tumor-otak