Pendidikan

Kucing Emas yang Berada di Hutan Sumatera menjadi Satwa Langka

kucing emas

Kucing adalah hewan yang akrab dengan kehidupan manusia. Banyak orang yang menjadikan kucing sebagai hewan favorit karena tingkahnya yang menggemaskan. Kucing oranye, kucing calico, kucing persia, mungkin sudah tidak asing di telinga Sahabat. Tapi tahukah Sahabat tentang kucing emas, salah satu satwa langka dari Sumatera?

Betul, ada hewan namanya kucing emas. Satwa dari Sumatera ini masih sejenis dengan kucing-kucing liar lain seperti kucing hutan jawa, kucing bakau, harimau sumatera. Sama seperti badak sumatera, kucing emas termasuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang tinggal sedikit.

Penasaran dengan satwa yang satu ini? Kali ini, kami akan mengajak Sahabat lebih mengenal kucing emas. Simak ya, Sahabat!

Bagaimana rupa kucing emas?

Secara umum, penampilan kucing emas mirip dengan kucing kampung biasa. Namun, kucing emas memiliki ukuran tubuh yang lebih besar. Berat kucing emas bisa mencapai 9-16 kg dan panjangnya sekitar 66-105 cm. Ukuran ekornya mencapai 40-57 cm, dan tinggi bahunya 56 cm.

Meskipun diberi nama kucing emas, tidak semua satwa khas Sumatera ini memiliki bulu berwarna emas. Warna bulu mereka variatif, dari merah hingga cokelat keemasan, cokelat tua hingga abu-abu, sampai warna hitam.

Sebagai kucing predator, kucing emas didukung dengan wajah yang terkesan sangar. Di pipinya, terdapat garis tebal berwarna putih. Hidungnya berwarna cokelat, dan dua garis cokelat juga dapat terlihat membujur ke belakang di dahinya. Sorot matanya tajam dengan tepi mata dan hidung yang berwarna putih kekuningan.

kucing emas
(Foto: TribunStyle)

Satwa khas Sumatera ini cenderung lebih aktif pada siang hari hingga senja. Cara berburunya sama dengan kucing-kucing lainnnya. Mereka akan menyergap mangsa dari samping atau dari belakang untuk mengejutkan mangsanya. Selain pandai berburu, kucing emas juga jago memanjat.

Mereka termasuk hewan teritorial yang senang menandai wilayah mereka. Cara kucing emas menandai wilayah mereka sendiri adalah dengan bau tubuh dan bulu yang ditinggalkan ketika menggesek badannya ke batang kayu atau batu besar. Mereka juga meninggalkan bekas cakaran dan kotoran di wilayah mereka.

Di mana habitat kucing emas?

Selaras dengan julukan di awal artikel ini, di Indonesia kucing emas hanya bisa ditemukan di pulau Sumatera. Adapun beberapa taman nasional yang menjadi habitat kucing emas adalah Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Kucing emas yang berada di Indonesia merupakan jenis Catopuma temminckii temminckii. Selain di Indonesia, jenis ini juga dapat ditemukan di Semenanjung Malaysia. Sementara jenis lain yaitu Catopuma temminckii moormensis tersebar di daratan utama Asia Tenggara, China bagian Selatan, hingga Nepal.

Lingkungan hidup satwa Sumatera ini adalah kawasan hutan cemara beriklim tropis dan subtropis yang lembab. Terdapat pula laporan yang melaporkan mereka melihat kucing ini di semak-semak belukar, padang rumput, hingga daerah berbatu. Di India, kucing ini sempat teridentifikasi pada bukit dengan ketinggian 3.050 meter.

kucing emas
(Foto: Babirusa)

Beberapa kali, kucing emas terlihat masuk ke daerah pemukiman warga. Pada bulan Maret 2018, satwa khas Sumatera ini masuk ke garasi warga di Aceh Barat. Tepatnya di Gempong Masjid, Kecamatan Kaway XVI.

Kasus lainnya terjadi pada bulan Juni 2020. Saat itu, seekor kucing emas jantan berusia sekitar 4 tahun masuk ke dalam perangkap babi yang dipasang oleh warga. Kucing itu ditemukan oleh warga Desa Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat di perkebunan. Hewan itu terjebak hingga melukai kaki kiri bagian depannya. Kucing emas tersebut kemudian segera dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bukittinggi.

Bagaimana status kelangkaan kucing emas?

Kucing emas termasuk ke dalam spesies yang dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018. International Union for Conservation of Nature atau IUCN yang merupakan Badan Konservasi Dunia pada tahun 2014 mengeluarkan pertanyaan bahwa satwa Sumatera termasuk ke dalam kategori hampir punah atau near threatened.

Meskipun sudah masuk ke dalam spesies yang dilindungi dan secara global statusnya hampir punah, belum ada data akurat mengenai jumlah kucing emas di Indonesia. Yang jelas, Sunarto yang merupakan ahli ekologi satwa liar dari World Wildlife Fund menyatakan bahwa spesies ini memang benar terancam.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan status satwa khas Sumatera ini masuk ke dalam kategori hampir punah. Ancaman utama datang dari hilangnya habitat kucing emas. Banyak hutan tropis dan subtropis yang mengalami deforestasi. Deforestasi adalah hilangnya tutupan pohon dan area hutan akibat aktivitas manusia atau kejadian alam.

Belum lagi, kucing emas harus menghadapi ancaman perburuan untuk mengambil kulit dan tulang mereka. Dua bagian tubuh itu disebut-sebut memiliki khasiat sebagai obat tradisional. Daging kucing emas juga dinilai enak untuk dikonsumsi, dan di beberapa daerah dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh. Ada pula yang memburu kucing emas untuk diperjualbelikan sebagai kucing pelahiran.

Menyedihkan ya, nasib satwa khas Sumatera ini, Sahabat? Kucing emas menambah panjang daftar keberagaman fauna yang eksistensinya harus terancam karena keserakahan manusia. Semoga saja spesies ini tidak sampai punah, ya.

Masih banyak artikel unik dan menarik yang berkaitan dengan daerah pedalaman di Indonesia. Jangan sampai ketinggalan ya, Sahabat!

Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/10/25/mengenal-kucing-emas-kucing-predator-asal-indonesia
https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/18/133200923/mengenal-kucing-emas-spesies-langka-yang-masuk-perangkap-babi
https://www.mongabay.co.id/2021/03/18/kucing-emas-satwa-misterius-di-lebatnya-hutan-sumatera/