Pendidikan

Pendidikan Karakter : Pengertian, Tujuan, Contoh dan Implementasi

pendidikan karakter

Pendidikan karakter mungkin bukan salah satu istilah yang umum digunakan sehari-hari. Namun, bagi Sahabat yang bekerja di lingkup pendidikan atau telah menjadi orang tua, mungkin sedikit familiar dengan istilah pendidikan karakter.

Pendidikan karakter pernah disebut oleh Presiden Jokowi dalam salah satu arahannya. Menurut Presiden, menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul membutuhkan 5 tindakan strategis. Salah satunya adalah pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila terus menerus. Presiden Jokowi juga secara khusus mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter

Lalu, apa sebenarnya definisi pendidikan karakter? Dalam artikel ini, kami akan mengupas lengkap soal pengertian, tujuan, contoh, hingga implementasi dari pendidikan karakter. Simak yuk, Sahabat!

Pengertian Pendidikan Karakter

(Gambar: Unsplash/Ed Us)

Ada beberapa pendapat mengenai definisi pendidikan karakter. Pertama, menurut Thomas Lickona dalam buku bertajuk “Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility”, pendidikan karakter merupakan upaya secara sadar seseorang untuk mendidik orang lain dengan menginternalisasi nilai-nilai karakter sebagai elemen pencerahan bagi mereka.

Kedua, dalam buku “Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri”, pendidikan karakter adalah proses kegiatan yang dilaksanakan untuk mengarahkan anak didik dan mengarah pada peningkatan kualitas pendidikan serta moralitas.

Ketiga, mengutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sehingga peserta didik dapat bersikap berdasarkan kepada nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Penanaman kebiasaan baik tersebut harus secara konsisten diajarkan, dibiasakan, dan dilatih agar menjadi karakter peserta didik.

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter

(Gambar: Freepik/jcomp)

Lantas, apa tujuan diselenggarakannya pendidikan karakter?

Pendidikan karakter memiliki beberapa tujuan, Sahabat. Pertama, meningkatkan mutu penyelenggaraan serta hasil pendidikan yang berkualitas. Kedua, membentuk sumber daya manusia berkarakter mulia, kompeten, dan bemoral. Ketiga, membekali peserta didik dengan kecerdasan emosi.

Tujuan selanjutnya adalah menciptakan bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak, dan toleran menghadapi perbedaan. Terakhir, mengembangkan potensi sikap percaya diri pada peserta didik, memupuk kebanggaan pada bangsa dan negara, serta mencintai umat manusia.

Sementara itu, Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa juga memuat tiga fungsi dari penyelenggaraan pendidikan karakter yaitu fungsi pembentukan dan pengembangan potensi, fungsi perbaikan dan penguatan, serta fungsi penyaring.

Implementasi Pendidikan Karakter

(Gambar: Freepik/pressfoto)

Implementasi pendidikan karakter dapat dibagi menjadi berbasis kelas, berbasis sekolah, berbasis keluarga, serta berbasis masyarakat. Dalam pendidikan berbasis kelas, yang berperan besar adalah guru. Guru perlu melakukan pembiasaan serta penumbuhan nilai baik ketika pembelajaran berlangsung. Pembiasaan tersebut akan diserap dan tertanam dalam diri peserta didik.

Selanjutnya, pendidikan karakter berbasis sekolah.Sekolah dapat dijadikan sebagai tempat belajar serta tempat mendapatkan peningkatan karakter bagi peserta didik. Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan peserta didik yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta pada aspek karakter dan kepribadian.

Kemudian pelaksanaan pendidikan karakter berbasis keluarga. Implementasinya bisa dilakukan dengan menjadikan keluarga lingkungan pertama dan utama untuk membentuk karakter anak. Keluarga diharapkan dapat menjadi tempat penuh cinta dan kasih sayang untuk belajar. Keluarga juga menjadi tempat menyemai nilai kebaikan serta prinsip dasar kehidupan. Pendidikan karakter yang baik di lingkungan keluarga akan membentuk anak yang memiliki potensi serta bekal untuk mengikuti proses pembelajaran di sekolahnya.

Terakhir, pendidikan karakter berbasis masyarakat. Masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap anak dalam hal keberhasilan penanaman nilai-nilai estetika dan etika untuk membentuk karakter anak. Masyarakat pun telah memiliki sistem nilai sendiri yang selama ini dianut. Tanggung jawab masyarakat terletak dalam menegakkan nilai-nilai baik dan mencegah nilai buruk. Dengan demikian, sikap dan cara pandang anak atau peserta didik pun ikut terpengaruh oleh pandangan masyarakat.

Contoh Pendidikan Karakter

(Gambar: Pixabay/janeb13)

Agar pendidikan karakter pada anak berjalan dengan efektif, perlu peran serta dari banyak pihak. Ini meliputi pihak-pihak yang terlibat dengan pendidikan anak seperti yang telah dijabarkan pada poin implementasi, yaitu pihak sekolah, keluarga hingga masyarakat.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan pihak-pihak di atas. Pertama, mencontohkan langsung kepada anak. Ini penting dilakukan karena pendidikan karakter tidak hanya terbatas pada teori, melainkan harus diwujudkan lewat praktik. Selain itu, anak juga akan lebih cepat belajar dengan meniru orang-orang di sekitarnya. Di sekolah misalnya, guru dapat mencontohkan sikap peduli kepada sesama dengan cara mendoakan teman yang sakit agar cepat sembuh.

Kedua, memberikan tugas kepada anak. Pemberian tugas ini akan mendatangkan berbagai hasil yang baik pada karakter anak. Anak bisa belajar lebih berani menyampaikan pendapat lewat adanya tugas kelompok, memunculkan rasa tanggung jawab dalam diri, berpikir kritis, dan lain-lain.

Ketiga, menanamkan kebiasaan baik pada anak. Pendidikan karakter melalui pembiasaan terhadap hal-hal baik akan membuat anak lama-kelamaan memiliki karakter tersebut. Maka, orang tua dan pihak sekolah harus senantiasa mengajarkan anak agar mengetahui, menginginkan, dan akhirnya melakukan hal-hal baik.

Demikianlah penjelasan mengenai pendidikan karakter. Terdengar rumit ya, Sahabat? Tentu saja, karena pendidikan karakter tidak bisa dilakukan hanya sekali, melainkan perlu proses yang panjang agar karakter baik tersebut bisa tertanam dengan baik dalam diri setiap anak.

Nantikan artikel menarik nan bermanfaat lainnya yang akan kami hadirkan untuk Sahabat, ya!

Baca juga: Apa Perbedaan antara TPQ dan TPA? Berikut Penjelasan Istilahnya

Referensi:
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/pendidikan-karakter-:-peranan-dalam-menciptakan-peserta-didik-yang-berkualitas
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6139560/pendidikan-karakter-pengertian-tujuan-unsur-dan-nilainya
https://www.sehatq.com/artikel/pentingnya-pendidikan-karakter-untuk-bentuk-kepribadian-anak