Kesehatan

Masalah Kesehatan yang Dialami Remaja Indonesia

masalah kesehatan remaja indonesia

Siapa bilang masalah kesehatan hanya akan menghantui mereka yang sudah berusia lanjut? Kenyataannya, setiap jenjang kehidupan punya risiko kesehatannya masing-masing, Sahabat. Tidak terkecuali usia remaja, fase transisi di mana banyak terjadi perubahan baik secara fisik, intelektual, maupun psikologi.

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai masalah kesehatan yang mengintai remaja Indonesia, mari kita perjelas terlebih dahulu mengenai siapa yang masuk dalam kategori remaja,

Terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai batasan umur remaja. World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja sebagai masyarakat yang berada di rentang usia 10-19 tahun. Sementara Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 menyebutkan remaja adalah penduduk yang berada di usia 10-18 tahun. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan remaja adalah mereka yang berada di rentang 10-24 tahun dan belum menikah.

Ada pendapat lain lagi, Monks dan Haditono yang mengatakan rentang usia remaja adalah 12-21 tahun. Usia tersebut menjadi masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Selaras dengan Monks dan Haditono, King juga mengartikan remaja sebagai masa transisi dan dimulai pada usia 12 dan berakhir di usia 18-21 tahun.

Meski ada perbedaan mengenai rentang usia, namun perbedaan itu tak begitu jauh. Setidaknya, sudah cukup untuk memberi gambaran tentang siapa remaja itu.

Nah, setelah membahas secara singkat pengertian remaja dan rentang usianya, sekarang kita bisa melanjutkan ke pokok pembahasan artikel ini yaitu masalah kesehatan remaja Indonesia.

Berikut beberapa masalah kesehatan yang rentan diderita oleh remaja di Indonesia. Simak ya, Sahabat!

1.Wasting dan Stunting

(Gambar: Unsplash/i yunmai)

Sederhananya, wasting adalah kondisi seseorang yang terlalu kurus. Berat badan orang yang mengidap wasting jauh lebih rendah dibanding orang-orang seusianya. Kondisi ini tidak hanya menyerang anak-anak lho, Sahabat.

Menurut data Kementerian Kesehatan,tahun 2018 terdapat 8,7% remaja berusia 13-15 tahun dan 8,1% remaja berusia 16-18 tahun mengalami kondisi kurus dan sangat kurus. Mungkin bukan angka yang besar, namun kondisi ini tetap memprihatinkan dan butuh perhatian khusus.

Apabila wasting cepat ditangani, berat badan remaja bisa kembali menjadi normal. Terutama pada fenomena wasting yang terjadi dalam waktu relatif singkat seperti berat badan yang turun drastis karena diare atau penyakit infeksi lainnya serta kekurangan makanan.

Jika wasting adalah kondisi dimana badan terlalu kurus, maka stunting adalah kondisi dimana tinggi badan terlalu pendek. Orang yang menderita stunting memiliki tinggi badan yang jauh lebih rendah dibanding orang-orang seusianya.

Fenomena ini sudah beberapa kali kami bahas dalam artikel kami juga, Sahabat. Stunting terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Namun, seperti wasting, stunting juga dapat diatasi apabila mendapat penanganan yang baik sejak awal.

2.Obesitas

(Gambar: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Masalah kesehatan yang satu ini merupakan lawan dari wasting.yaitu kondisi berat badan berlebih. Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Kementerian Kesehatan tahun 2018 memaparkan angka obesitas pada remaja usia 13-15 tahun adalah sebesar 16%, dan pada remaja usia 16-18 tahun sebesar 13,5%.

Ada beberapa faktor yang membuat seseorang menderita obesitas. Menurut Global Health Survey tahun 2015, penyebab obesitas adalah pola makan yang buruk seperti jarang sarapan, sering mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap, jarang mengonsumsi makanan berserat, serta kurang melakukan aktivitas.

Dampak masalah kesehatan ini tidak main-main, lho, Sahabat. Obesitas yang diderita remaja dapat membuatnya terserang penyakit lain seperti diabetes tipe 2, asma, penyakit jantung, dan juga penyakit hati. Selain itu, obesitas juga dapat memberikan dampak secara psikologis yaitu depresi, kecemasan, gangguan kepercayaan diri, serta intimidasi.

Untuk mencegah penyakit ini, remaja harus menerapkan pola hidup sehat terutama terkait dengan pola makanan dan sering beraktivitas. 

3.Anemia

(Gambar: Unsplash/Carolina Heza)

Anemia merupakan masalah kesehatan yang diderita oleh cukup banyak remaja terutama remaja perempuan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh seseorang mengalami kekurangan sel darah merah. Data Riskesdas Kementerian Kesehatan mencatat angka prevalensi anemia remaja adalah sebesar 32%. Artinya sekitar 3-4 dari 10 orang remaja mengidap anemia.

Masalah kesehatan yang satu ini terjadi akibat kurangnya zat besi pada makanan dan minuman yang dikonsumsi dan kurangnya aktivitas fisik. 

Kondisi ini tidak bisa dianggap enteng karena dapat memberikan dampak yang serius, terutama bila diderita oleh remaja perempuan. Sederet ancaman kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan menghantui perempuan apabila anemianya tidak ditangani. Ancaman itu di antaranya meningkatnya risiko kematian ibu melahirkan, bayi berat badan lahir rendah (BBLR), sampai kelahiran bayi prematur.

4.Gangguan Kesehatan Mental

(Gambar: Unsplash/Yosi Prihantoro)

Masalah kesehatan yang mengancam remaja tidak hanya datang dari masalah fisik, Sahabat. Remaja juga berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Gangguan kesehatan mental pada remaja biasanya berhubungan dengan depresi. Ini jelas masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh, sama seperti masalah kesehatan lain yang telah dibahas di atas, karena dapat berakibat fatal.

Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa hal yang orang tua bisa lakukan jika memiliki anak remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental di antaranya memberi dukungan psikososial di lingkungan masyarakat, memperkuat ikatan antara orang tua/keluarga dengan remaja tersebut, serta secara aktif membantu anak mengelola masalah.

Selain itu, orang tua juga dapat memfasilitasi anaknya untuk mencari bantuan kepada psikolog apabila dirasa perlu.

Itulah beberapa masalah kesehatan yang mengintai para remaja di Indonesia. Keempatnya sama-sama dapat membawa dampak yang buruk apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, kami berharap artikel ini dapat meningkatkan kepedulian dan pengetahuan Sahabat. Dengan demikian, ini bisa menjadi pedoman apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan di atas.

Sekian dulu artikel kali ini. Semoga bisa memberikan manfaat. Jangan lewatkan artikel lain yang tak kalah bermanfaat dan menarik di sini ya, Sahabat!

Baca juga : Sejarah Kejadian Luar Biasa (KLB) Gizi Buruk di Papua

Referensi:
https://www.genbest.id/articles/masalah-kesehatan-ini-masih-mengintai-anak-dan-remaja-indonesia
https://www.dream.co.id/parenting/masalah-kesehatan-yang-sering-mengintai-anak-remaja-180515w.html
https://www.halodoc.com/artikel/5-penyakit-yang-rentan-menyerang-remaja