Rilis

Jembatan Pelosok Negeri: Gotong Royong Bangun Jembatan Pasenan

jembatan pelosok negeri

Kemudahan akses dalam hal mobilitas belum dimiliki oleh semua kalangan. Masih banyak orang yang harus bersusah payah setiap ingin bersekolah atau mencari nafkah. Biasanya, kondisi ini ditemukan di daerah-daerah pedalaman dan 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang memadai tidak bisa dengan mudah mereka rasakan.

Kondisi ini lah yang dihadapi oleh warga yang tinggal di Desa Pasenan, Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Untuk bisa sampai ke desa sebelah tempat mereka bersekolah dan bekerja, para warga harus menantang maut, yaitu menyeberangi sungai dengan jalan kaki atau rakit bambu. Aliran air sungai yang tak selalu bersahabat membuat perjalanan mereka kerap kali tidak mudah dan sangat berbahaya.

Sebenarnya, terdapat sebuah jembatan di desa tersebut. Hanya saja, kondisinya amat jauh dari kata layak. Jembatan tersebut sudah putus sejak tahun 2021 akibat terjangan banjir bandang. Penduduk yang ingin menyeberang menggunakan jembatan tersebut harus bergelantungan pada sisa-sisa bagian jembatan yang tak dirusak banjir. Ini jelas tidak lebih aman dibandingkan berjalan kaki atau menaiki rakit. Bisa dibayangkan bukan bagaimana sulitnya menyeberangi sungai yang melintang?

Keadaan ini membuat Desa Pasenan menjadi salah satu daerah terpilih untuk merasakan manfaat program “Jembatan Pelosok Negeri”. Program ini kami, Sahabat Pedalaman, inisiasi sebagai upaya untuk membantu menyelesaikan persoalan infrastuktur jembatan.

Pembangunan jembatan ini tak serta merta lancar tanpa hambatan. Kesulitan yang utama jelas berasal dari lokasi Desa Pasenan yang begitu jauh di pedalaman. Belum lagi, cuaca yang juga tak menentu. Salah satu cerita yang bisa bagikan adalah, pernah di suatu hari sopir salah alamat saat mengantarkan material. Kesalahan ini membuat relawan harus turun tangan memindahkan material pembangunan jembatan di waktu tengah malam, dan di bawah guyuran hujan.

Namun seluruh lika-liku dan jerih payah yang dilalui selama membangun jembatan terbayar tatkala menyaksikan kegembiraan yang meliputi para penduduk desa setelah jembatan selesai dikerjakan. 

Pak Nasution, yang akrab disapa Pak Iyon, adalah salah satunya. Ia tinggal di ujung jembatan yang baru dibangun. Ucapan terima kasih pun dihaturkannya kepada tim Sahabat Pedalaman yang telah mewujudkan jembatan tersebut.

“Saya sangat berterimakasih dan terharu untuk bantuan pembangunan Jembatan yang dibangun oleh Sahabat Pedalaman dan tim. Sekarang warga sangat dimudahkan bisa lalu lalang ke kebun tanpa harus takut terjadi kecelakaan. Mobilitas hasil kebun jadi lebih mudah dan lebih produktif. Ke depannya semoga taraf kehidupan secara ekonomi warga juga bisa ikut terangkat,” ujarnya dengan tulus.

Sungguh, melihat saudara kita yang bahagia juga bisa menularkan perasaan yang sama pada diri kita ya, Sahabat? Semoga jembatan yang telah dibangun di Desa Pasenan bisa terus bermanfaat dalam memudahkan aktivitas warga dan berdampak baik pada taraf kehidupan mereka ke depannya. Dan semoga program ini dapat menjangkau lebih banyak pedalaman, memberi lebih banyak masyarakat kemudahan akses.