Inspiratif

Tidak Hanya Se’i, Kenali Budaya NTT Lain yang Tidak Kalah Menarik

budaya ntt

Siapa yang tidak tahu Se’i?

Hidangan berupa irisan daging tipis-tipis yang biasa disajikan bersama sambal lu’at. Citarasa gurih berselimut aroma khas dari proses pengasapan menggunakan daun dan kayu kosambi bercampur dengan pedasnya sambal di dalam mulut. Membayangkannya saja sudah bisa membuat lapar. Tidak heran, makanan ini diminati begitu banyak orang.

Berbeda dengan daging asap biasa, Se’i punya keunikannya sendiri. Selain karena menggunakan kayu dan daun kosambi, daging Se’i juga harus diiris dulu sebelum diasap. Proses pengasapan dilakukan dengan bara tanpa asap sehingga asap tidak akan memengaruhi rasa dagingnya. Hal ini membuat rasanya jauh lebih lezat. 

Sedapnya Se’i sebanding dengan kesabaran dalam proses pembuatannya. Sebab, Se’i diasap berjam-jam lamanya, bahkan ada yang hingga berhari-hari.

Mungkin banyak yang belum tahu, Se’i merupakan salah satu olahan khas dari Nusa Tenggara Timur. Di tempat aslinya, Se’i biasa dibuat menggunakan daging babi. Namun, seiring dengan popularitas yang melesat, Se’i yang dijual di kota-kota besar menyediakan versi daging sapi dan ayamnya pula.

Apakah NTT hanya punya Se’i? Tentu saja tidak. Serupa dengan daerah-daerah lain di Indonesia, NTT pun sesunguhnya sebuah daratan dengan beragam hasil budaya. Sahabat penasaran? Nah, berikut kami sudah merangkum beberapa budaya NTT yang patut Sahabat ketahui.

1.Kesenian Tari Bonet

tari bonet
(Gambar: kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Sahabat pernah mendengar soal tari Bonet? Mungkin kesenian yang satu ini tidak banyak dikenal karena lebih sering ditampilkan pada acara-acara adat dan tradisi. Masyarakat Dawan di NTT selalu menunjukkan tarian ini pada upacara kelahiran, pernikahan, kematian, pembangunan rumah, permohonan hujan, dan sebagainya.

Ciri khas tarian ini adalah menggunakan formasi melingkar dan menggunakan puisi atau pantun tentang sastra lisan suku Dawan. Nama Bonet sendiri berasal dari bahasa Dawan yaitu Na Bonet yang artinya mengepung, mengurung, mengelilingi, dan melingkari. Sesuai dengan formasi yang ditampilkan dalam pertunjukan.

2.Tari Cerana

tari cerana
(Gambar: Hermina Pello dari Pos Kupang)

Di Kupang, ada tarian yang sering sekali ditampilkan dalam acara-acara penyambutan tamu penting atau rombongan wisatawan. Namanya adalah tari Cerana. Fungsi tarian ini adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu, Sahabat.

Tarian akan dibawakan oleh penari perempuan yang membawa wadah berbentuk kotak berisi sirih dan pinang. Di akhir tarian, sirih dan pinang itu akan diberikan kepada para tamu sebagai simbol penerimaan masyarakat terhadap para tamu. Sebagai simbol bahwa tamu juga menerima dengan baik, maka mereka harus mengunyah sirih dan pinang yang diberikan.

3.Alat Musik Sasando

sasando
(Gambar: Rachman Haryanto dari Detik.com)

Ada tarian, ada pula alat musik khas. Sahabat mungkin sudah pernah mendengarnya. Namanya Sasando, alat musik petik yang dimainkan dengan kedua tangan dari arah berlawanan. Sasando ini berasal dari daerah Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Ada banyak cerita tentang sejarah ditemukannya alat musik Sasando ini. Mulai dari seorang pemuda yang membuat alat musik untuk seorang putri, dua gembala, penggembala dan peminum tuak, hingga seorang pria bernama Pupuk Soroba yang terinspirasi dari laba-laba besar yang tengah bermain musik di sarangnya.

Kabarnya, alat musik yang biasa dimainkan untuk mengekspreksikan kesedihan dan keceriaan ini sempat diklaim sebagai alat musik khas dari negara Sri Lanka, lho. Makanya, Sahabat, kita harus melestarikan budaya ini supaya tidak sampai diklaim oleh negera lain.

4.Upacara Bijalungu Hiu Paana

upacara bijalungu hiu paana
(Gambar: kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Bijal artinya turun atau pergi, sementara Hiu Paana merupakan nama hutan kecil. Maka, secara harfiah artinya adalah pergi ke hutan Hiu Paana. Penamaan tersebut diberikan karena puncak upacara yang dilakukan di hutan tersebut.

Bijalungu Hiu Paana merupakan upacara adat warga Wanokaka di Kabupaten Sumba Barat yang rutin dilaksanakan pada akhir Februari setiap tahunnya. Tanggal pastinya baru akan ditentukan dengan melihat tanda alam dan perhitungan bulan gelap dan bulan terang. Biasanya tanggal akan dipastikan oleh Rato, pemimpin spiritual Marapu. Dalam upacara ini, masyarakat melakukan ritual lempar kerbau (Kabena Kebbo) dan potong kerbau (Teung).

5.Ritus Pasola

ritus pasola
(Gambar: Lucky Pransiska dari Kompas.com)

Selain Bijalungu Hiu Paana, masyarakat Sumba Barat juga memiliki upacara adat yang lain. Upacara ini diselenggarakan oleh para umat kepercayaan Marapu untuk merayakan musim tanam pagi. Tujuan ritual ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Marapu, serta memohon pengampunan, kemakmuran, serta agar hasil panen melimpah.

Pada bulan Februari, upacara ini dilakukan di daerah Lamboya dan Kodi. Sementara pada bulan Maret, diselenggarakan di daerah Gaura dan Wanukaka. Puncak ritualnya adalah pada 6-8 hari setelah bulan purnama. Pada waktu itu, akan muncul milyaran cacing nyale di pantai bagian selatan sebagai tanda dimulainya musim pasola.

6.Aksara Lota

aksara lota
(Gambar: kebudayaan.kemendikbud.go.id)

Kebudayaan tak hanya berwujud seni tari, musik atau makanan saja. Aksara juga menjadi salah satu bentuk budaya yang harusnya kita ketahui.

NTT memiliki aksara yang disebut Lota. Aksara yang merupakan turunan dari aksara Bugis. Meskipun turunan dari aksara Bugis, tapi terdapat delapan aksara yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga, dan rha yang tidak ada di aksara Lota. Sementara di aksara Lota yang tidak ada di aksara Bugis adalah ca, ngka, mpa, nra, nyca, dan nya.

Menurut sejarahnya, aksara ini masuk ke Ende pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia, yang memiliki gelar Sultan Alaudin di abad 16. Mulai saat itu lah aksara ini mulai digunakan oleh masyarakat Ende.

Seperti daerah-daerah lainnya, NTT adalah negara kaya akan budaya. Hanya saja, banyak dari budaya itu yang belum diketahui oleh masyarakat luas. Sudah tugas kita sebagai masyarakat Indonesia untuk mencari tahu mengenai budaya yang ada di negara kita. Semua dilakukan agar tidak ada lagi budaya asli kita yang diklaim oleh negara lain.

Kami akan berupaya untuk senantiasa menyajikan kehidupan pedalaman yang menarik untuk diketahui. Simak terus artikel-artikel kami ya, Sahabat!

Baca juga: Daftar Wilayah yang Termasuk Daerah 3T di Indonesia

Referensi:
https://www.tribunnewswiki.com/2021/07/24/tari-cerana
https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/2572/se-i-cita-rasa-daging-asap-dari-timor?lang=1
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6107738/5-budaya-khas-daerah-ntt-ada-tradisi-lempar-kerbau
https://kumparan.com/kumparanfood/gurih-dan-beraroma-khas-daging-sapi-sei-kupang-yang-diasap-kayu-kosambi-9-jam-1vCmSyRz2gF
https://www.gramedia.com/best-seller/alat-musik-sasando/#:~:text=Sasando%20adalah%20alat%20musik%20petik,tangan%20dari%20arah%20yang%20berlawanan.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/lima-budaya-khas-dari-nusa-tenggara-timur-yang-perlu-diketahui/