Sahabat, pernahkah menyaksikan pertunjukan tari piring? Apa yang terbersit dalam pikiran Sahabat ketika melihat penampilan salah satu tarian adat Sumatera tersebut? Takjub akan gerakan para penari yang indah dan kompak? Ingin memuji pakaian yang dikenakan penari karena terlihat cantik?
Tapi, pernahkah Sahabat bertanya-tanya apa makna dari setiap gerakan tarian tersebut?
Sebagai salah satu bentuk hasil budaya, tari piring memiliki makna dan nilai-nilai budaya Sumatera Barat, daerah asal tarian tersebut. Seringkali, hal-hal itu tidak tampak di mata orang-orang awam. Padahal, dengan menghayati nilai-nilai yang dibawakan dalam tarian, kita bisa lebih menikmati penampilan tari adat.
Nah, kali ini kami akan mengajak Sahabat menyelami makna di balik tarian adat Sumatera dimulai dari tari piring yang sudah dikenal secara luas. Simak ya, Sahabat!
1.Tari Piring
Pertunjukan dibuka dengan penari berjumlah ganjil mulai dari 3 hingga 7 orang yang memasuki panggung. Kedua tangan mereka menggenggam piring. Lantas, para penari akan mulai menggerakkan tubuh dengan lincah menyesuaikan iringan musik. Ajaibnya, sekalipun tangan para penari meliuk-liuk di udara, piring-piring itu tidak terjatuh. Padahal piring-piring tersebut tidak diberi perekat sama sekali.
Menurut sejarah, dulunya piring yang dibawa oleh penari diisi dengan sesajian berupa berbagai macam makanan. Hal ini dikarenakan tarian adat yang berasal dari Solok, Sumatera Barat tersebut dibawakan sebagai ekspresi rasa syukur kepada dewa-dewi atas panen besar yang diraih masyarakat setempat.
Seiring dengan masuknya Islam, tarian ini kemudian mengalami perubahan fungsi. Tari piring menjadi tarian untuk menyambut tamu terhormat yang berkunjung ke Sumatera Barat, tidak lagi sebagai sarana pemujaan dewa-dewi.
Ada fakta menarik lain mengenai gerakan dalam tari piring. Dalam beberapa kesempatan, Sahabat mungkin bisa menyaksikan atraksi para penari yang menari di atas pecahan piring yang dilemparkan ke lantai. Akan tetapi, saat ini atraksi ini sudah jarang dipertunjukkan.
2.Tari Tor-Tor
Dari Sumatera Barat, mari kita beralih ke tarian adat khas Sumatera Utara. Nama tarian ini juga pasti sudah sering Sahabat dengar. Tari tor-tor, yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan suku Batak sejak ratusan tahun lalu dan seringkali ditampilkan di berbagai festival kesenian baik nasional maupun internasional.
Mirip dengan fungsi awal tari piring, tari tor-tor juga merupakan tarian yang dibawakan untuk melengkapi ritual. Biasanya, tari tor-tor dipertunjukkan dalam upacara adat penyembuhan, perkawinan, panen, hingga kematian. Tarian ini juga digunakan sebagai media komunikasi untuk menyampaikan batin kepada roh leluhur dan orang yang dihormati.
Saat membawakan tarian ini, para penari mengenakan ulos dan diiringi oleh musik gondang. Terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi oleh para penari. Salah satunya adalah tangan penari tidak boleh melewati tinggi bahu. Apabila dilakukan, maka gerakan tersebut bisa diartikan bahwa si penari sudah siap menantang orang lain dalam ilmu perdukunan, adu pencak silat, dan adu tenaga batin.
Baca juga : Kenali 7 Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Fungsinya
3.Tari Saman
Tarian adat Sumatera yang satu ini terkenal dengan bunyi tepukan serempak para penarinya ke dada dan paha. Gerakan mereka cepat dan sinkron satu sama lain, tidak ada yang terlambat satu tempo pun. Selain itu, musik yang mengiringi bukan lah dari alat musik tradisional melainkan suara dari para penari itu sendiri.
Tari saman, tarian adat khas Sumatera yang berasal dari Aceh. Menurut beberapa sumber, tarian ini dikembangkan oleh seorang ulama bernama Syekh Muhammad Saman yang berasal dari Gayo, Aceh Tenggara. Disebutkan, tarian ini sudah ada sejak tahun 1700-an.
Saman memuat berbagai unsur keislaman di dalam gerakan, lagu, dan syair yang dibawakan para penari. Beberapa gerakan mengandung simbol penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Kemudian, posisi duduk para penari yaitu bertumpu menggambarkan gerakan shalat yaitu duduk di antara dua sujud. Lagu dan syair yang diucapkan pun menjadi media dakwah yang mengandung pesan-pesan terkait pendidikan, keagamaan, sopan santun, dan kepahlawnan.
Dulunya, tari saman hanya dipentaskan oleh laki-laki. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, maka perempuan juga diperbolehkan membawakan tarian ini.
4.Tari Tandak
Kalau tarian yang satu ini, Sahabat sudah pernah dengar atau bahkan lihat pertunjukannya? Mungkin, namanya terdengar lebih asing dibanding dengan tiga tarian adat Sumatera lainnya.
Tari Tandak berasal dari Riau. Bentuk tarian ini adalah gabungan dari seni tari dan sastra. Pasalnya, tarian yang biasanya dipentaskan pada malam hari ini berisi pantun yang dilantunkan secara timbal balik oleh pria dan wanita. Isi pantunnya adalah tentang hal-hal yang ada di bumi dan kehidupan sehari-hari manusia.
Berbeda dengan 3 tarian adat khas Sumatera di atas yang mengandung makna pemujaan atau penghormatan, tari tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemu pemuda dan pemudi antar kampung. Tak sedikit pertemuan yang kemudian berkembang menjadi kisah cinta yang berlabuh pada ikatan pernikahan.
Gerakan tari tandak diawali dengan para peserta yang membentuk lingkaran dan saling berpegangan pundak. Kemudian, peserta berjalan sambil menghentakkan kaki ke tanah. Irama tarian berasal dari alat giring-giring berbahan besi atau perak bercampur perunggu yang dimainkan oleh pemimpin tarian yang disebut kepala ngejang.
Biasanya, tarian ini ditampilkan pada bulan Juli-Oktober usai para petani melaksanakan panen.
Tak hanya memiliki gerakan yang indah, ternyata tarian adat Sumatera juga memiliki berbagai makna, Sahabat. Maknanya pun tidak kalah menarik untuk disimak dan ditelaah.
Demikian lah pembahasan tentang 4 tarian adat khas daerah Sumatera. Nantikan artikel unik lainnya tentang kehidupan pedalaman di sini, ya!
Referensi:
https://www.pinhome.id/blog/yuk-mengenal-26-tari-tradisional-sumatera-barat-yang-mendunia/#Tari_Piring
https://kataomed.com/budaya/10-tari-adat-tradisonal-dari-sumatera-yang-terkenal
https://www.merdeka.com/jateng/makna-tari-saman-lengkap-beserta-sejarah-dan-gerakannya-kln.html