Sahabat, masih ingatkah dengan bahasan di artikel kami beberapa waktu lalu tentang fenomena stunting pada anak?
Dalam artikel itu, kami telah memaparkan pengertian stunting, gejala, hingga cara untuk mengatasinya. Sahabat mungkin masih ingat, salah satu penyebab stunting adalah kekurangan gizi. Lantas, apakah stunting sama dengan gizi buruk?
Ternyata, meskipun keduanya berakar dari masalah gizi, stunting dan gizi buruk adalah dua fenomena kesehatan yang tidak bisa disamakan. Keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.
Pada artikel kali ini, kami akan membahas poin-poin perbedaan antara stunting dan gizi buruk. Simak ya, Sahabat!
Pengertian Stunting dan Gizi Buruk
(Gambar: Unsplash/Mark Chaves)
Stunting menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), sederhananya adalah perawakan pendek yang disebabkan malnutrisi kronik disertai infeksi kronik.
Pengertian lain dari Kementerian Kesehatan menyebut stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada tubuh serta otak sebagai akibat dari kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Akibatnya, tak hanya memiliki tubuh yang lebih pendek dari anak-anak seusianya, namun juga akan lebih sulit dan terlambat mencerna pelajaran dan ilmu.
Sementara itu, pengertian gizi buruk dalam situs resmi Kementerian Kesehatan adalah kekurangan gizi yang terjadi dalam jangka pendek sebab kurang asupan makanan serta sering sakit.
National Institutes of Health mengartikan gizi buruk sebagai kondisi yang terjadi dalam waktu yang singkat dan hanya pada periode tertentu. Contohnya, gizi buruk karena berkurangnya konsumsi makanan dalam hal jumlah dan gizi pada saat mengalami musibah atau bencana seperti gempa bumi. Penyebab lain, misalnya depresi ekonomi yang menyebabkan kelangkaan makanan atau kemiskinan di suatu daerah.
Jadi, menurut pengertiannya sudah terlihat satu perbedaan stunting dan gizi buruk. Gizi buruk bersifat sementara atau temporal, sementara stunting lebih lama dan kronis.
Ciri Stunting dan Gizi Buruk
(Gambar: Unsplash/Rainier Ridao)
Secara fisik, ciri anak yang mengalami stunting seperti yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya yaitu tubuh anak yang lebih pendek dibanding anak-anak seusianya. Tak hanya itu, gejala pertumbuhan anak yang terlambat ini juga terlihat dari wajahnya yang terlihat lebih muda serta terlambat mengalami pubertas.
Gizi buruk menampilkan ciri-ciri yang berbeda dengan stunting. Anak yang menderita gizi buruk memiliki kulit yang kering, lemak di bawah kulit berkurang serta otot yang mengecil. Terdapat pula ciri-ciri berupa pembengkakan pada kedua punggung kaki yang tidak langsung kembali saat ditekan. Pada gizi buruk tingkat lanjut, ada juga kemungkinan perut anak membuncit.
Penyebab Stunting dan Gizi Buruk
(Gambar: Unsplash/Taylor Brandon)
Kedua fenomena kesehatan ini memiliki penyebab yang sama, yaitu kekurangan gizi. Hanya saja, kekurangan gizi yang menjadi penyebab gizi buruk terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Kekurangan asupan nutrisi tersebut kemudian menyebabkan berat badan anak turun.
Sebaliknya, stunting terjadi karena kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kekurangan gizi bisa terjadi sejak janin berada di dalam kandungan hingga masa awal kehidupan anak, atau yang biasa disebut dengan 1.000 hari pertama kelahiran.
Stunting juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti tingginya frekuensi sakit sang anak serta bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tidak mendapatkan penanganan yang baik.
Dampak Stunting dan Gizi Buruk
(Gambar: Unsplash/Annie Spratt)
Secara fisik, dampak stunting dapat dilihat dari ukuran tubuh yang tidak optimal. Selain itu, stunting juga dapat membawa dampak serius seperti gangguan pada metabolisme, serta kekebalan tubuh anak yang rendah.
Apabila kondisi itu dibiarkan terus menerus dalam jangka panjang tanpa penanganan yang sesuai, stunting dapat menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Bukan hanya fisik, stunting juga akan menghambat perkembangan kemampuan motorik dan kognitif anak.
Sedangkan dampak gizi buruk, tidak hanya terlihat pada kondisi fisik anak. Gizi buruk akan membuat anak mudah terserang infeksi karena kekebalan tubuh yang rendah. Gizi buruk juga akan berdampak pada tingkat kecerdasan atau intelligence quotient (IQ) anak yang rendah.
Pada jangka panjang, gizi buruk dapat menyebabkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya. Lebih lanjut lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan berkembang menjadi kondisi wasting (anak kurus) dan stunting.
Cara Mencegah Stunting dan Gizi Buruk
(Gambar: Unsplash/Wes Hicks)
Baik stunting maupun gizi buruk bukanlah kondisi yang tak terhindarkan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah anak menderita stunting dan gizi buruk. Karena keduanya berkaitan dengan asupan gizi, maka jelas yang pertama harus dilakukan adalah memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi. Kecukupan nutrisi harus selalu terpenuhi sejak ibu hamil hingga menyusui.
Upayakan, anak mendapatkan ASI eksklusif hingga anak berusia enam bulan. Setelah melewati usia enam bulan, anak bisa mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Namun, ibu diharap tetap memberikan anak ASI hingga usianya mencapai 24 bulan.
Ketika anak sudah menginjak usia satu tahun, anak sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga. Pada masa ini, orang tua tetap harus memperhatikan asupan makanan anak. Orang tua perlu mengusahakan makanan sehat dan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.
Tidak hanya makanan yang perlu diperhatikan untuk mencegah stunting dan gizi buruk. Orang tua juga perlu membiasakan hidup sehat dan bersih pada anak dengan mengajarkan cuci tangan dengan sabun serta menjaga kebersihan sanitasi di rumah.
Tak kalah penting, orang tua juga harus terus memantau tumbuh kembang anak, rutin berkonsultasi dengan dokter, serta mematuhi jadwal vaksinasi anak agar terhindar dari penyakit berat.
Nah, Sahabat, demikianlah pembahasan kami mengenai perbedaan stunting dan gizi buruk. Pada akhirnya, meskipun memiliki ciri-ciri dan dampak yang berbeda, keduanya memiliki cara pencegahan yang mirip karena sama-sama berkaitan dengan gizi.
Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk Sahabat. Nantikan pula artikel-artikel lain yang tak kalah menarik di sini, ya!
Baca juga : Sejarah Kejadian Luar Biasa (KLB) Gizi Buruk di Papua
Referensi:
https://www.haibunda.com/parenting/20221117143419-59-289620/beda-stunting-dan-gizi-buruk-kenali-ciri-dan-dampaknya-untuk-pertumbuhan-anak
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/17/102016820/ini-perbedaan-stunting-dan-gizi-buruk-yang-wajib-diketahui?page=all
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/parenting/1496841-orangtua-wajib-tahu-ini-bedanya-stunting-dan-gizi-buruk?page=all