Kisah Pedalaman

Lika-Liku Masalah Pendidikan di Daerah 3T

pendidikan daerah 3t

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang amat luas. Luas wilayah Indonesia seluruhnya mencapai 5.193.250 km². Sebagian besar wilayah Indonesia terdiri atas perairan, sementara wilayah daratannya terbentang seluas 1.919.440 km². Lebih dari 500 kabupaten/kota tersebar di seluruh penjuru Indonesia. 

Wilayah luas menghadirkan tanggungjawab besar pula. Bagaimana caranya agar setiap daerah yang ada di Indonesia mengalami perkembangan yang merata. Namun, kenyataannya di lapangan hal itu tidak dapat dilaksanakan dengan mudah. Masih banyak daerah yang termasuk ke dalam kategori 3T yaitu Terdepan, Tertinggal, Terluar (Daerah 3T). 

Daerah terdepan dan terluar adalah daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain. Sementara daerah tertinggal ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan Perpres No. 63 tahun 2020, terdapat 6 kriteria yang membuat suatu daerah digolongkan ke dalam kategori daerah tertinggal, yaitu perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik daerah.

Adapun jumlah daerah tertinggal yang disebutkan di dalam Perpres tersebut adalah sebanyak 62 daerah. Daerah-daerah tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia kecuali Pulau Jawa dengan rincian wilayah Papua 30 kabupaten, Maluku 8 kabupaten, Nusa Tenggara 14 kabupaten, Sulawesi 3 kabupaten dan Sumatera 7 kabupaten.

Daerah-daerah tersebut menghadapi berbagai keterbatasan seperti pendidikan, ekonomi, dan sarana prasarana. Ketimpangan tampak sangat jelas, terutama dalam bidang pendidikan, antara daerah tertinggal dan daerah maju.

Berikut kami membahas beberapa permasalahan di bidang pendidikan yang secara umum dihadapi oleh daerah tertinggal.

1.Permasalahan di Sisi Pengajar

sekolah pedalaman
(Sedikit guru yang mau mengajar di pedalaman.)

Masalah guru atau pengajar tidak dapat dipungkiri menjadi permasalahan utama dalam pendidikan di daerah 3T. Mulai dari jumlahnya yang hanya sedikit, distribusi yang tidak seimbang, kualifikasi di bawah standar, kurang kompeten, serta tidak sesuainya kualifikasi dengan bidang yang diajar.

Kekurangan dari sisi jumlah dapat dilihat dari kekosongan pendaftar pada lowongan posisi guru untuk daerah 3T. Tahun lalu, lebih dari 170 ribu lowongan tidak memiliki pendaftar. Padahal, kekurangan guru dapat meningkatkan kesenjangan kemampuan dan keterampilan peserta didik di daerah 3T.

Selain jumlah yang tidak memadai, distribusi tenaga pengajar pun tidak merata. Di beberapa daerah, rasio antara guru PNS dan siswanya sangat tinggi. Secara keseluruhan rasio guru di daerah 3T berada di angka lebih dari 20 sehingga dianggap belum memadai.

Dari segi kualifikasi, menurut data Neraca Pendidikan Daerah Kemendikbud 2020 62 persen guru SD dari 61 daerah tertinggal memiliki kualifikasi ijazah kurang dari D4/S1. Potret guru SMP dan SMA pun tidak jauh berbeda dengan itu. 

Contohnya, di Kabupaten Nduga, Papua, hampir separuh guru yang mengajar di SMP belum tamat D4/S1. Sementara untuk guru SMA; Nabire, Nduga, dan Asmat tercatat sebagai daerah dengan persentase terbesar guru tidak memenuhi kualifikasi yang ditentukan.

Belum lagi beberapa guru yang ditugaskan di daerah 3T tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Ada yang sering meninggalkan sekolah tempatnya bertugas dan hanya menengok anak muridnya sesekali, ada pula yang bahkan tidak pernah mengajar sejak pertama kali ditugaskan sebab kontrol dari pemerintah memang kurang ketat. Akibatnya, proses pembelajaran siswa-siswa di daerah 3T semakin tertinggal.

2.Akses dan Fasilitas

sekolah pedalaman
(Buku menjadi salah satu fasilitas yang ketersediaannya masih kurang.)

Sekolah di daerah-daerah yang termasuk ke dalam daftar 3T umumnya memiliki akses yang sulit. Rata-rata lokasinya berjarak 149 km atau 5 jam perjalanan dari kota atau kabupaten. Selain itu, hanya 29 persen yang tersedia jaringan listrik, dan hanya 17 persen yang memiliki akses internet.

guru sekolah pedalaman
(Sulitnya akses menuju ke sekolah di pedalaman.)

Terkait fasilitas yang terdapat di sekolah, 91 persen sekolah memiliki toilet dengan rasio gender yang seimbang. Perpustakaan hanya dimiliki oleh 54 persen sekolah. Sementara ketersediaan buku teks yang memadai hanya ada di angka 39 persen.

Perlu ada perhatian lebih terhadap ketersediaan akses dan fasilitas ini. Kesenjangan tersebut dapat diatasi dengan memprioritaskan pengalokasian dana kepada sekolah-sekolah di daerah 3T. Renovasi sekolah dan perumahan tempat tinggal bagi guru yang mengajar di daerah 3T juga dapat memberikan kenyamanan bagi para guru yang bertugas. 

3.Kualitas Siswa dan Kepuasan Orang Tua

sekolah pedalaman
(Masih banyak anak pedalaman yang belum bisa membaca dan berhitung dengan lancar.)

Di daerah 3T, masih banyak siswa SMA yang tidak bisa membaca dan berhitung dengan lancar. Contohnya di SMA Negeri Bolan, Malaka, dimana para siswanya tidak bisa menjawab saat kepala sekolahnya menuliskan angka ribuan. Padahal, harusnya persoalan membaca, berhitung, dan menulis sudah diselesaikan pada jenjang Sekolah Dasar.

Meskipun hasil belajar anaknya demikian, kebanyakan orangtua sudah merasa puas dengan hasil tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena harapan orangtua yang cenderung rendah terhadap pendidikan anak atau ketidaktahuan orangtua tentang standar layanan pendidikan yang harusnya diberikan oleh guru. Tidak adanya keterlibatan orangtua dalam proses pendidikan ini turut memengaruhi kualitas pendidikan anak-anaknya pula.

Perlu ada usaha yang sistematis dan menyeluruh untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah 3T. Sinergi antara pemerintah, guru, dan orangtua siswa dibutuhkan agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak mereka terima.

Baca juga : Daftar Wilayah yang Termasuk Daerah 3T di Indonesia

Sahabat juga bisa ikut membantu, salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada para pendidik yang tetap setia menunaikan tugas mengajar di pedalaman. Padahal, banyak sekali tantangan yang mereka hadapi, belum lagi upah yang kebanyakan berada di bawah standar. Kunjungi mereka di sini ya, Sahabat.

Ayo beri hadiah untuk anak-anak di daeah 3T dengan klik tombol di bawah!

Referensi:

https://www.kemendesa.go.id/berita/view/detil/3261/ini-daerah-tertinggal-menurut-perpres
https://travel.detik.com/travel-news/d-6188093/luas-indonesia-berapa-berikut-penjelasan-lengkapnya
https://www.antaranews.com/berita/2508681/lowongan-guru-di-daerah-3t-kurang-diminati
https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/11/30/banyak-siswa-sma-di-daerah-3t-tak-lancar-membaca-dan-berhitung