Infrastruktur Inspiratif

“JEMBATAN PELOSOK NEGERI” ANTAR SAHABAT PEDALAMAN RAIH BEST NGO INITIATIVE

Sahabat Pedalaman
Wafiq Zuhair Muhammad, Direktur Sahabat Pedalaman menerima penghargaan Best NGO Initiative dalam acara puncak ICS Award di The Stones Hotel, Bali (Dok: Yayasan Sahabat Pedalaman)

Melalui Program Jembatan Pelosok Negeri, Yayasan Sahabat Pedalaman berhasil meraih penghargaan Bronze untuk kategori Best NGO Initiative dalam perhelatan Indonesia Corporate Sustainability (ICS) Award 2024. Jembatan Pelosok Negeri merupakan program yang diinisiasi oleh Yayasan Sahabat Pedalaman untuk membantu masyarakat di pedalaman terpencil dalam memperoleh infrastruktur dan akses mobilitas yang layak.

Diselenggarakan oleh Olahkarsa bekerja sama dengan IBCSD dan Corporate Sustainability Outlook, ICS Award 2024 mengusung tema “Advancing Resilience through Sustainable Innovation”.

Acara ini hadir sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan, organisasi dan individu yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong inovasi berkelanjutan. ICS Award juga memberikan kesempatan bagi para peserta yang hadir untuk memperlihatkan dampak positif dari inisiatif-inisiatif berkelanjutan dalam program yang telah diajukan.

Penghargaan Best NGO Initiative diserahkan secara langsung kepada Wafiq Zuhair Muhammad, Direktur Yayasan Sahabat Pedalaman pada acara puncak ICS Award yang berlangsung di The Stones Hotel, Bali (21/11/2024).

Tahapan seleksi telah dilakukan dari mulai seleksi administratif dan proposal ajuan hingga sesi pitching di hadapan juri. Dari 315 ajuan inisiatif, Yayasan Sahabat Pedalaman berhasil terpilih bersama 55 pemenang terbaik yang mewakili 11 kategori.

“Saya mewakili Yayasan Sahabat Pedalaman mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu kami. Mulai dari mitra perusahaan, mitra yayasan, pemerintah dan tentunya donatur kami yang sudah berkenan berpartisipasi dalam misi kebaikan membangun jembatan di pelosok negeri,” ujar Wafiq.

Jembatan Pelosok Negeri

Program Jembatan Pelosok Negeri menjadi salah satu program unggulan Yayasan Sahabat Pedalaman. Sejak tahun 2021, yayasan ini telah membangun tujuh jembatan di pelosok daerah berupa tiga jembatan pijakan kayu dan empat jembatan dengan pijakan bordes dengan jumlah kurang lebih 8.500 penerima manfaat.

Selain membantu masyarakat untuk memberikan akses mobilitas yang layak dan aman, Jembatan Pelosok Negeri juga mempunyai misi khusus yaitu sebagai Jembatan Pendidikan. Jembatan Pendidikan akan membantu para siswa untuk dapat ke sekolah dengan aman dan juga lebih dekat, karena masih banyak anak-anak yang harus melalui jembatan rusak atau bahkan harus memakai perahu untuk dapat sampai ke sekolah mereka.

Seperti jembatan yang dibangun oleh Yayasan Sahabat Pedalaman. Jembatan di Dusun Karang Pinggan telah membantu anak-anak yang dulunya memerlukan waktu 4-5 jam berjalan melalui darat dan 90 menit menggunakan sampan. Kini mereka sudah mempunyai jembatan gantung yang membantu mereka sampai lebih cepat dan lebih aman ke sekolah.

Beberapa petani juga mengeluhkan jarak yang jauh untuk pergi ke kebun. Mereka seringkali kesulitan mengangkut hasil panen sehingga banyak hasil panen yang secara tidak sengaja jatuh ke sungai.

Contohnya, warga di Dusun Batu Tulis, Musi Rawas Utara, mereka seringkali kesulitan menyebrangi sungai sambil membawa hasil taninya. Mau tidak mau mereka terpaksa berjalan memangku keranjang bolak-balik bahkan harus menerima resiko saat hasil panennya jatuh ke sungai. Namun berkat bantuan dari donatur Yayasan Sahabat Pedalaman, kini mereka bisa memiliki jembatan yang kokoh.

Jembatan Pelosok Negeri berkomitmen untuk mengambil peran dalam program berkelanjutan dengan berkontribusi pada 8 poin SDGs terutama dalam poin nomor 10 yaitu Reduced Inequalities atau mengurangi ketimpangan yang dialami oleh masyarakat di pedalaman.

“Penghargaan ini jadi motivasi kami untuk bergerak membangun lebih banyak jembatan di pelosok negeri. Tentunya kami tidak akan berhenti sampai sini dan semoga kedepannya akan ada lebih banyak jembatan yang terbangun,” pungkas Wafiq.