Ekonomi Kisah Pedalaman Pendidikan

Daerah 3T: Kesenjangan Pendidikan dan Ekonomi di Papua

daerah 3t

Pada artikel sebelumnya, kami telah menyinggung soal keunggulan ekonomi Papua dan kekayaan tanah Papua yang tak sejalan dengan kondisi masyarakatnya. Masih banyak masyarakat yang hidupnya jauh dari kata layak. Ini didukung oleh pernyataan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy soal Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 105 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024. Dalam peraturan tersebut tercantum daerah yang termasuk kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Sebanyak 30 kabupaten dari wilayah Papua termasuk ke dalam daerah tertinggal tahun 2020-2024. Angka ini paling tinggi bila dibandingkan dengan wilayah lain seperti Maluku, Sumatera, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Data ini menunjukkan bagaimana kondisi masyarakat di sana.

Masyarakat Papua masih merasakan kesenjangan yang begitu besar dengan daerah lain. Dua di antaranya adalah terkait pendidikan dan ekonomi. Dalam artikel ini, kami akan mengajak Sahabat menilik sekilas kesenjangan pendidikan dan ekonomi yang dirasakan di daerah 3T di Papua. Mengapa sekilas? Sebab, persoalan ini terbilang kompleks sehingga dalam artikel ini kami hanya bisa menyajikan sekilas.

Langsung saja kita bahas, ya, Sahabat.

Kesenjangan Ekonomi

(Gambar: kemenkopmk.go.id)

Sumber daya alam Papua sangat kaya dan berlimpah. Sayangnya, hal ini tidak sejalan dengan kondisi dan kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini dibuktikan lewat laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022. Tercatat bahwa Papua termasuk pulau yang mengalami kenaikan penduduk miskin paling tinggi bersama Maluku. Per September 2022, kemiskinan Papua naik 0,21 persen dibandingkan Maret 2022 menjadi 20,10 juta jiwa.

Kondisi masyarakat terutama di daerah 3T di Papua masih sangat memprihatinkan. Tak hanya terlihat dari angka kemiskinan, namun juga angka stunting dan kurang gizi yang menimpa anak-anak di Papua. Tahun 2019, prevalensi stunting di provinsi Papua memang sudah mengalami penurunan, tapi masih berada di angka 29,35 persen.

Beberapa faktor yang melatarbelakangi stunting ini adalah terbatasnya persediaan bahan makanan, pengetahuan ibu yang kurang soal gizi anak, kebiasaan makan seadanya asal kenyang yang diterapkan oleh masyarakat sebab banyaknya anggota keluarga, serta terbatasnya infrastruktur yang membuat ibu hamil sulit memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat berhubungan erat dengan angka kemiskinan. Sebab menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kesehatan dan kesejahteraan, ditambah tingkat pendidikan, digunakan sebagai barometer dalam tingkat kemiskinan seseorang atau sebuah keluarga. Peningkatan pada tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan akan melepaskan seseorang atau keluarga dari garis kemiskinan.

Jika kesejahteraan di daerah Papua, khususnya daerah 3T, masih demikian, bagaimana dengan pendidikan di Papua? Apakah lebih baik? Penjelasannya di poin berikut ya, Sahabat.

Kesenjangan Pendidikan

(Gambar: indonesiadevelopmentforum.com)

Rupanya, potret pendidikan di Papua juga sama memprihatinkannya. Dua provinsi di wilayah Papua yaitu Papua dan Papua Barat tercatat sebagai yang terburuk dalam Indeks Pembangunan Manusia tahun 2021 di Indonesia. Kesenjangan pendidikan menjadi salah satu hal yang memengaruhi kualitas masyarakat di Papua.

Pendidikan di Papua khususnya di daerah 3T menghadapi berbagai kendala. Berikut di antara kendala-kendala yang berhasil kami himpun. Pertama, kehadiran guru berkualitas yang masih sangat kurang di berbagai jenjang pendidikan di Papua. Rasio guru dibanding siswa pada tingkat sekolah dasar hingga menengah di Papua pada tahun 2020 sebenarnya sudah ideal, yaitu 1:16.

Sayangnya, rasio ideal tersebut tidak diimbangi dengan kehadiran para guru di sekolah untuk mengajar. Para guru tersebar tidak merata di Papua. Kebanyakan berada di area perkotaan. Sementara di daerah 3T seperti pegunungan dan pesisir masih sangat kurang. 

Kedua, masih soal guru. Kebanyakan guru yang ada di Papua pun lebih banyak berstatus guru honorer bukan pegawai negeri sipil (PNS) dengan kualitas yang baik. Mendapatkan status sebagai guru PNS terbilang sulit bagi guru di Papua yang bergulat dengan keadaan sosial dan ekonomi mereka.

Ketiga, banyaknya konflik dan gangguan keamanan yang terjadi di Papua menyulitkan baik siswa maupun guru untuk pergi ke sekolah. Jalannya pendidikan pun terhambat akibat masalah ini. Di beberapa daerah, siswa bisa berbulan-bulan tak datang ke sekolah akibat adanya konflik yang tengah berlangsung.

Selain alasan keamanan, komitmen dari sisi guru untuk hadir dan mengajar di sekolah pun masih rendah. Negara juga tak mampu mengawal proses pembelajaran di Papua, khususnya daerah 3T sehingga tak ada yang mengevaluasi kinerja para guru tersebut.

Keempat, kesalahan manajemen dalam implementasi kebijakan pemberian beasiswa di Papua. Pemerintah telah menyediakan beragam beasiswa untuk pendidikan masyarakat Papua di berbagai jenjang. Sayangnya, pemberian beasiswa tersebut tidak diikuti dengan pemberian arahan, pengawasan, dan evaluasi. Hasilnya, banyak penerima beasiswa yang tak mempunyai keahlian ketika lulus atau bahkan putus pendidikan di tengah jalan.

Sahabat, demikian lah potret kesenjangan yang terjadi di bidang ekonomi dan pendidikan di Papua khususnya daerah 3T. Dari sini diketahui pendidikan merupakan bidang yang penting untuk segera diperbaiki. Sebab, perbaikan pendidikan akan membantu masyarakat Papua keluar dari garis kemiskinan dan mengurangi kesenjangan ekonomi mereka dengan masyarakat di wilayah lain.

Sekian artikel mengenai daerah 3T di Papua dengan kesenjangan ekonomi dan pendidikannya. Sampai jumpa lagi di artikel menarik selanjutnya ya, Sahabat!

Baca juga: Lika-Liku Masalah Pendidikan di Daerah 3T

Referensi:
https://www.merdeka.com/peristiwa/daftar-daerah-daerah-tertinggal-di-indonesia-dalam-stranas-ppdt-2022-2024.html
https://arsip.jubi.id/ini-penyebab-kemiskinan-di-papua-menurut-bps/
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230116123235-4-405742/hasil-bumi-dikeruk-kemiskinan-di-papua-malah-naik-tertinggi
https://fokuspapua.com/sebab-utama-stunting-di-papua-keterbatasan-bahan-makanan-dan-gizi-buruk/
https://theconversation.com/riset-negara-masih-absen-dalam-pendidikan-di-papua-dari-ketimpangan-guru-hingga-salah-manajemen-beasiswa-175062
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210323120356-20-620918/setumpuk-kendala-pendidikan-di-papua-yang-dibawa-ke-pusat